Gender Analysis of Violent Extremism and the Impact of COVID-19 on Peace and Security in ASEAN: Evidence-based research for policy (Indonesian)
Analisis Gender tentang Ekstremisme Kekerasan dan Dampak COVID-19 terhadap Perdamaian dan
Keamanan di ASEAN: Penlitian berbasis bukti untuk mendukung kebijakan
Sebagaimana diketahui bahwa radikalisasi, pergeseran menuju ekstremisme kekerasan, di Asia Tenggara terjadi pada masa damai, ketika konflik telah mereda, dan/atau bahkan di negara-negara yang tidak mengalami konflik internal apa pun. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa ada perbedaan terkait keterlibatan perempuan dan laki-laki dengan konten dan organisasi ekstremis, terutama dalam konteks proses radikalisasi, rekrutmen, dan partisipasi.
Laporan ini mengidentifikasi tren yang terus-menerus terjadi dan dinamika gender yang berubah-ubah terkait ekstremisme kekerasan dalam konteks pandemi COVID-19, berdasarkan survei terhadap pakar dan penelitian wawancara yang dilakukan antara bulan Juli dan November 2021. Laporan ini juga menggambarkan bagaimana dan sejauh mana kepercayaan yang mendorong permusuhan dan kebencian terhadap perempuan memicu ekstremisme kekerasan di kawasan Asia Tenggara selama pandemi, sejauh mana kepercayaan yang mendorong permusuhan dan kebencian terhadap perempuan di kawasan ASEAN mendorong ekstremisme kekerasan, dan bagaimana semua ini mewujud dalam ruang offline.
This is the final report from our 'Gender Analysis of Violent Extremism and the Impact of COVID-19 on Peace and Security in ASEAN: Evidence-based research for policy' project in Indonesian. The full report can also be read here in English.